Kamis, 18 September 2014

Mengenal Pisang Cavendish

Pisang Cavendish atau Pisang Ambon Putih Pembudidayaan Pisang Cavendish menggunakan metode kultur jaringan.Keunggulan bibit pisang hasil kultur jaringan dibandingkan dengan bibit dari anakan adalah bibit kultur jaringan terbebas dari penyakit seperti layu moko akibat Pseudomonas solanacearum dan layu panama akibat Fusarium oxysporum cubense. Dalam kultur jaringan pisang, sampai saat ini yang banyak dikenal adalah kultur dengan eksplan bonggol.

Pohon Pisang Cavendish mempunyai tinggi batang 2,5 - 3 m dengan warna hijau kehitaman. Daunnya berwarna hijau tua. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah.Daging buah dari pisang ini putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak.Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus.

Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman Pisang Cavendish. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27° C, dan suhu maksimumnya 38° C. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan subtropis, pisang ini tidak dapat tumbuh di dataran tinggi, ketinggian di atas 1600 m dpl. Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (sunburn). Tanaman ini juga sangat sensitif terhadap angin kencang karena dapat menyebabkan daunnya rusak dan robek, distorsi tajuk dan merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan yang optimal, curah hujan yang diperlukan sekitar 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan.] Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan Pisang Cavendish adalah tanah liat yang dalam dan gembur serta yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik.Tanaman ini toleran terhadap pH 4,5-7,5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar